Pages

Subscribe:

Minggu, 18 Desember 2011

Aku Lebih Memilih Meninggal Daripada Berbohong

Suatu saat, tatkala api revolusi meletus untuk melawan penjajah Inggris di India, umat Islam menjadi pahlawan-pahlawan yang berada di barisan paling pertama. Mereka melawan kekuatan imperialis Inggris dengan penuh keberanian dan rela mati syahid demi membela agama dan Negara mereka.

Kemudian, suatu hari pada tahun 1857, Inggris berhasil menangkap seorang syekh besar muslim India, yang bernama Ridhallah al-Badawani, dengan tuduhan terlibat dalam aksi revolusi melawan kekuatan Inggris.

Lalu, syekh ditemani oleh seorang pengacara Inggris yang terkenal untuk membelanya dalam setiap persidangan. Pengacara ini sangat kagum dengan keberanian dan kegagahan syekh, hingga ia sangat berhasrat untuk membuat justifikasi hokum untuk membebaskan syekh tersebut. Pengacara itupun meminta bantuan kepada para teman dekat syekh agar mau membujuk syekh agar mau menolak tuduhan yang dilemparkan dihadapan majelis persidangan Inggris nanti.

Tidak lama kemudian, syekh dipanggil dalam sebuah persidangan militer Inggris. Pengacara tsb masih saja menemani syekh. Tatkala ada kesempatan, pengacara itu membisiki syekh,
“Syekh, aku dengar bahwa Anda tidak pernah terlibat dalam aksi revolusi melawan kami, apabila aku dengar ini betul, maka aku akan segera membebaskanmu sekarang juga, walaupun tanpa imbalan”.


Namun syekh malah menjawab, “Pengacara, demi Allah tidak, aku tidak mungkin mengingkari kemuliaan untuk ikut serta dalam memerangi kalian. Demi Allah apabila kalian membebaskanku sekarang, tak lama lagi aku akan kembali dituduh dengan tuduhan yang sama”.

Akhirnya, hakim Inggris tidak punya pilihan lain kecuali memberikan hukuman eksekusi mati kepada Syekh Ridhallah al-Badawani. Selanjutnya, sang syekh diseret ke tiang gantungan dan pengacara Inggris tetap mengikuti disampingnya. Dalam keadaan itu, syekh tetap saja membasahi bibirnya dengan dzikir dan memuji Allah hingga detik-detik kematiannya ada di depan mata. Saat itu juga, si pengacara tidak putus asa membisikinya untuk terakhir kalinya, “Syekh, selama masih ada waktu untuk bias membebaskanmu dari tiang gantungan, maka katakanlah sekarang juga bahwa Anda tidak terlibat dalam aksi revolusi melawan kami sehingga aku bias menunda pelaksanaan hukuman, menghapuskan tuduhan terhadapmu, dan segera membebaskanmu”.

Akan tetapi, sang syekh malah menatap tiang gantungan sembari tersenyum seraya menatap pengacara Inggris itu, kemudian berkata, “Apakah kamu mau aku berbohong agar aku bias terbebas dari kematian dan diampuni dari tuduhan? Tetapi setelah itu, aku juga akan mati dan bertemu dengan Allah sedangkan semua amalku ikut terhapus juga karena kebohonganku?!”

“Tidak, pengacara. Hal itu tidak mungkin aku lakukan karena aku tidak mau berbohong walaupun sekali. Aku telah ikut dalam aksi revolusi memerangi kalian karena agamaku memerintahkanku untuk bernuat demikian, sementara kamu silahkan berbuat sesuka hatimu”.

Setelah itu, hanya dalam hitungan detik. Jasad syekh pejuang, Ridhallah al-Badawani telah membumbung tinggi ke udara sebagai pahlawan syahid di Jalan Allah…

~100 Kisah Teladan Tokoh Besar; Gema Insani Press~

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa comment nya.... Saran atau kritik jangan lupa... Comment gajelas juga gapapa, hehe...
Thanks Before!